Pilpres AS 2020
Terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS) atau Pilpres AS 2020 yang baru memberi kesempatan bagi International Monetary Fund (IMF) untuk memperbaiki hubungannya dengan pemegang saham terbesarnya itu.
Dikutip dari Reuters, Kamis (12/11/2020) hal itu menjadi lampu hijau upaya pemulihan ekonomi globalnya. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva diketahui telah mengirim surat kepada Biden. Tetapi juru bicara IMF enggan memberi tahu apa isi surat itu.
Sumber yang mengetahui tujuan Georgieva mengatakan IMF akan dibantu oleh kebijakan Biden untuk mencapai target IMF. Namun, saat dikonfirmasi kepada tim Biden, mereka tidak menjawab.
Sumber IMF juga mengatakan beberapa negara anggota IMF berharap Biden akan mengembalikan kebijakan yang sebelumnya diblokir Trump terhadap sumber daya IMF yang baru, termasuk mengembalikan kebijakan Special Drawing Rights yang dapat meningkatkan cadangan mata uang anggota IMF hingga ratusan miliar dolar.
Sebelumnya kebijakan menambah sumber daya IMF ditentang oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada 2009 saat Biden menjabat sebagai Wakil Presiden AS. Mnuchin menilai menambah sumber daya kuota IMF yang dapat meningkatkan kepemilikan saham China dan negara-negara pasar berkembang besar lainnya.
Melihat kondisi saat ini, Georgieva menekankan perlunya menargetkan pengeluaran stimulus fiskal untuk membangun ekonomi global yang lebih adil sembari mengurangi emisi dan membangun masyarakat yang lebih inklusif. Menurutnya hal itu searah dengan rencana kebijakan Biden
IMF bulan lalu memperkirakan ekonomi global akan berkontraksi sebesar 4,4% pada 2020 dan akan kembali bertumbuh 5,2% pada 2021, dengan pasar keuangan negara berkembang akan anjlok, kecuali China